Artikel Populer

Minggu, 06 Januari 2013

PROMOSI PERPUSTAKAAN PERGURUAN TINGGI 1

Teman-teman, apakah anda bertugas sebagai pustakawan yang bertanggungjawab untuk menangani promosi perpustakaan? Lantas, berkaitan dengan tugas tersebut, apa yang anda lakukan agar para pengguna perpustakaan mau datang ke perpustakaan anda? Dalam beberapa artikel ini saya akan berbagi prinsip, tips, dan beberapa contoh kegiatan yang semoga dapat menjadi inspirasi bagi para pustakawan untuk mempromosikan perpustakaannya kepada para pemustakanya.


PAHAMI TERLEBIH DAHULU PERMASALAHAN UTAMANYA
Pernahkah anda pergi ke toko buku dan terhanyut dalam keasyikan untuk membaca buku-buku yang ada tanpa menghiraukan waktu? (hehe, harusnya jawabannya adalah sering! soalnya anda pustakawan dan harus cinta membaca). Setelah anda  melihat jam tangan anda, barulah anda tersadar...wah ternyata pacar atau anak atau istri atau suami anda harusnya sudah anda temui disuatu tempat setelah tadi anda janjian dengannya dan setelah anda memutuskan untuk pergi ke toko buku terlebih dahulu sebelum anda bertemu dengannya untuk menunggu waktu bertemu ditempat yang telah anda sepakati. Kalau jawabannya ya, berarti tidak ada yang salah dengan anda(sekali lagi karena anda adalah seorang pustakawan).

Intinya, pertanyaannya adalah, mengapa anda betah berjam-jam membaca buku di toko buku (bahkan sambil berdiri...karena tidak banyak toko buku yang menyediakan kursi yang nyaman untuk membaca), daripada di perpustakaan anda sendiri misalnya. Atau mengapa toko buku dipadati oleh banyak sekali pengunjung, sementara mahasiswa di universitas kita yang masuk ke perpustakaan hanya 1000 orang dari sekian puluh ribu orang yang berkuliah di Universitas tersebut?

Pertanyaan tersebut sebenarnya dapat kita tanyakan kepada diri kita sendiri, apakah kunjungan saya ke perpustakaan saya sudah senyaman kunjungan saya ke toko buku? Kalau sudah, mengapa? kalau belum ya mengapa? begitu kan? Jadi prinsip utamanya adalah kenyamanan perpustakaan anda untuk membaca. Nah kenyamanan ini memiliki banyak sekali indikator, misalnya suhu udara, kebisingan, tempat duduk, keamanan, dan lain sebagainya.

Setelah itu biasanya yang menjadi variabel penentu jumlah kunjungan adalah koleksi perpustakaan. Apakah perpustakaan kita selalu dalam kondisi yang baik dan terawat atau banyak yang rusak dan tidak diganti. Jika ada edisi terbaru yang sudah terbit, apakah sudah tersedia di perpustakaan? Apakah mudah untuk menemukan koleksi tersebut?

Berikutnya adalah faktor fasilitas dan layanan. Variabel ini walaupun tidak seutama dua hal yang disebutkan diatas, namun cukup menentukan jumlah kunjungan pemustaka. Fasilitas sedikit berbeda dengan layanan. Fasilitas bisa mencakup tempat penyimpanan tas (loker), fotokopi, alat pemindai(scanner), ruang baca, ruang diskusi, ruang multimedia, OPAC(Katalog online), akses internet, komputer, dsb. Sedangkan Layanan sifatnya sangat tergantung dari regulasi dan kebjikan perpustakaan dan institusi universitasnya, seperti jumlah peminjaman, layanan penelusuran artikel, pelatihan literasi informasi, konsultasi penulisan, layanan CAS(Current Awareness Service), dsb.

Walaupun nampaknya semua hal tersebut diatas merupakan yang terpenting, namun masih ada satu lagi hal yang penting untuk menentukan jumlah kunjungan pemustaka, yaitu profesionalisme pustakawan. Hal ini mencakup beberapa hal, seperti hal yang sangat teknis seperti ketrampilan penelusuran sumber informasi, hospitality skills seperti keramahan, antusiasme, kesabaran, dan kesigapan dalam menanggapi masalah pengguna, sampai dengan hal-hal yang berkaitan dengan urusan "ahlak", seperti kejujuran terhadap barang-barang pengguna yang tertinggal, kesopanan, serta ketrampilan untuk menegakkan peraturan dan tata tertib perpustakaan tanpa terkesan "arogan".

MELAKUKAN  STUDI PENGGUNA
Jika semua hal ini tersaji dan teramu dengan baik dan sempurna, maka pemustaka akan mendapatkan pengalaman yang "manis" di perpustakaan. Pengalaman yang manis tadi akhirnya akan dia ceritakan pada teman-teman lainnya di kampus. Tanpa disadarinya, pemustaka tadi telah menjadi seorang agent of change untuk mengubah berbagai persepsi negatif yang mungkin dimiliki oleh teman-teman mereka yang kemungkinan besar menjadi penyebab keengganan mereka untuk berkunjung ke perpustakaan. Semua itu akan dia lakukan tanpa kita minta. Niscaya semua hal ini akan bermuara kepada peningkatan jumlah kunjungan pemustaka ke perpustakaan anda. Coba anda lakukan survei sederhana secara random terhadap pengguna perpustakaan anda dan temukan masalah yang sebenarnya. Gunakan berbagai variabel diatas dan gunakan indikator yang sesuai dengan kecurigaan anda terhadap permasalahan yang terjadi di institusi anda. Hal ini bisa sangat berbeda di universitas yang satu dengan yang lainnya. Gunakan juga beberapa pertanyaan singkat untuk menjelaskan karakteristik dan tingkah laku pengguna anda, seperti jam kunjungan yang mereka sukai, tahun dan angkatan pengguna terbanyak, apakah mereka pengguna gadget yang literat, dsb. Jika karakteristik, tingkah laku dan masalah utama sudah terdeteksi, maka usaha kita untuk mempromosikan perpustakaan akan jauh lebih mudah.

Studi pengguna ini merupakan hal mendasar yang sangat esensial sebelum kita merancang berbagai kegiatan  promosi perpustakaan 2-3 tahun kedepan. Dengan memperhatikan hasil studi tersebut, maka kita akan memiliki gambaran komunitas seperti apa yang akan menjadi target promosi kita. Apa yang mereka sukai dan apa yang tidak. Hal ini akan sangat membantu kita dalam merancang bentuk kegiatan dan aktivitas promosi perpustakaan sehingga akan lebih tepat sasaran, efektif dan efisien.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar