Artikel Populer

Kamis, 18 Februari 2010

INFORMATION LITERACY TRAINING FOR TRAINER bag.3





HARI KE TIGA.
Wah ini hari terakhir nih. Sesi dibuka dengan training TNA(Training Needs Analysis) yang dibawakan oleh Pak Fredson. Beliau adalah training manager di sebuah perusahaan dan sekaligus dosen pengajar di pasca sarjana UPH untuk mata kuliah Training for Trainer. Dia membawakan sesi dengan menarik dan para peserta yang umumnya pustakawan di ajak berfikir diluar konteks perpustakaan dan menjadikan bidang perpustakaan seperti bidang bisnis lainnya. Menarik....!

Dalam sesi tersebut, para peserta juga diajak untuk berbagi tugas didalam kelompok-kelompok kerja. Mereka menyusun rencana TNA. Setelah itu mereka diberikan kesempatan untuk mempresentasikan apa yang telah mereka hasilkan.

Sesi selanjutnya menampilkan 2 pembicara dalam tim SPH, yaitu Ibu Jenny Novita dan ibu Triwanti. Mereka menjelaskan betapa pentingnya IL bagi IB school curriculum. Mereka juga berbagi tips bagaimana mengajar siswa dengan menggunakan super3, dan Big6 bagi para siswa di SPH. Sementara, ibu Tri banyak menjelaskan implementasi IL dalam mata pelajaran komputer.

Sesi terakhir menampilkan pembicara dari British International School, yaitu Ms. Stefany Brown. Dia berbagi mengenai implementasi LI di BIS, dalam pengajaran dan berkolaborasi dengan guru-guru bidang studinya. Wah senangnya bisa belajar implementasi LI dari sekolah internasional.

Sesi ditutup dengan "wrap-up" dan pembagian door prize. Peserta diingatkan untuk bisa mengikuti training ke-2 yang akan diadakan pada bulan Juli yang akan datang. Demikian laporan dari acara information literacy training for trainer di UPH yang diadakan pada tanggal 4-6 Februari 2010. Bagi rekan-rekan peserta, sampai bertemu di acara training bulan Juli, dan bagi rekan-rekan yang belum kebagian tempat kemarin, akan diadakan acara training yang akan diadakan pada bulan April dengan sesi serupa, agar para peserta semuanya memiliki pengetahuan yang sama untuk melanjutkan sesi training di bulan Juli.

INFORMATION LITERACY TRAINING FOR TRAINER bag.2


Hari ke-2, para peserta diajak untuk memasuki pelatihan yang sifatnya lebih aplikatif bagi mereka. Dimulai dengan sesi membuat disain instruksional untuk program LI di masing-masing institusinya sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik mahasiswa/siswa nya. Sesi ini dibawakan oleh Dhama Gustiar (LI trainer UPH). Dalam sesi ini peserta diberi landasan teori mengapa keahlian disain instruksional diperlukan dan berikutnya mereka diminta bekerja dalam kelompok untuk mengerjakan disain instruksional dari mulai mengenali masalah, peta kompetensi, Garis besar program, sampai kepada SAP.

Sesi dilanjutkan dengan sharing implementasi disain instruksional di UPH. Sesi ini dibawakan oleh Ibu Esterina, kepala perpustakaan UPH. Disini dibagikan sejarah program LI di UPH, bagaimana hal ini berkembang dan implementasinya di lapangan. Sesi ini menarik karena dibuka dengan quiz kecil bagi para peserta dan ada coklatnya lho bagi yang bisa menjawab.....!

Sesi terakhir ditutup oleh tim perpustakaan UPT Universitas Indonesia, yaitu ibu Clara dan ibu Laely yang berbagi juga mengenai implementasi program IL di UI. Secara tahun ternyata program IL di UI dan UPH dimulai bersamaan, yaitu tahun 2007. Kemudian program ini berkembang sampai sekarang dengan penambahan berbagai modul sesuai dengan kebutuhan mahasiswa.

Hari kedua ditutup dengan foto bersama para peserta dan pembicara. Wah bagusnya...! Mereka semua sudah diminta mengenakan baju batik. jadi hari batik deh!

INFORMATION LITERACY TRAINING FOR TRAINER


Tanggal 4-6 Februari yang lalu, The Johannes Oentoro Library dipercaya untuk membuat sebuah training untuk para pelatih dalam bidang literasi informasi. Pelatihan ini hanya dibuka untuk 50 orang peserta saja yang datang dari berbagai daerah di Indonesia, seperti dari Bali, Menado, Solo, Bandung, Bogor dan Yogyakarta. Selama 3 hari kami saling berbagi pengalaman untuk menjadi pustakawan di abad 21 ini.

Hari pertama dibuka oleh ibu Mutia Hatta yang kehadirannya sebenarnya tidak diprediksi oleh panitia. Namun beliau mengatakan bahwa beliau senang sekali bisa hadir di UPH dan bertemu dengan para pustakawan sekolah dan universitas. Beliau sempat memberikan presentasi singkatnya serta berbagi pengalaman sebagai salah satu pecinta buku dan perpustakaan.

Pembicaraan dialihkan kepada Dr. Diljit Singh yang datang dari University of Malaya untuk sharing mengenai "21st. century literacies. Disini Pak Diljit sharing mengenai berbagai bentuk literacy yang dibutuhkan oleh manusia abad 21.

Sesi dilanjutkan oleh ibu Lucya Dhamayanti dari perpustakaan Nasional yang berbagi tentang bagaimana posisi LI diantara berbagai bentuk literasi yang lain seperti literasi membaca, komputer dan sebagainya. Ibu Lucya juga mejelaskan potret kondisi LI di Indonesia diantara negara-negara lainnya dan apa usaha yang dilakukan PerpusNas untuk menjembatani gap tersebut.

Sesi ke tiga dilanjutkan oleh Pak Diljit lagi yang kali ini berbagi tentang peran dan kualifikasi teacher librarian atau IL trainer di Universitas. Dimoderatori oleh ibu Utami (JIP-Universitas Indonesia), sesi ini menjadi sangat menarik. Apalagi ada ungkapan-ungkapan renyah dan lucu yang ditambahkan oleh ibu Utami menambah isi sesi ini menjadi semakin hidup. Dalam sesi ini dikonklusikan bahwa peran TL dan IL trainer sangat besar di masa-masa mendatang dalam bidang perpustakaan akademis.

Sesi penutup hari pertama di bawakan oleh ibu Ailien Diao (Universitas Atmajaya) beserta tim nya. Mereka membawakan sesi mengenai model literasi informasi yang dikembangkan secara asli dan dikembangkan dari beberapa model literasi informasi yang lain menjadi 7 langkah literasi. Sesi ini sangat menarik karena ada tampilan presentasi yang menarik, serta berbagai kasus-kasus yang dilemparkan kepada para peserta untuk dipecahkan membuat peserta aktif dan sesi ini menjadi interaktif.

Selain seminar, event ini juga di ramaikan oleh beberapa vendor buku yang juga turut mensponsori acara ini. Banyak buku bermutu yang dijual oleh para vendor seperti Trinity, paperback, Times, Etno books, termasuk counter 3M, yaitu vendor automasi dan sistem manajemen perpustakaan(security gates dan RFID).

Silahkan lihat liputan acara ini di kompas online